"Mengapa Aku tidak bertemu denganmu nanti saja saat tepat waktunya untuk bersama"
Rabu, 18 Juni 2014
saat dimana hujan tak kunjung
Bagiku malam itu seperti sebuah
lagu, membuat sendu. Setiap kali udara dingin dan bulan mulai merangkak naik
perlahan, hati selalu diliputi kabut kerinduan. Bagaimana tidak, bukankah sunyi
adalah teman terbaik untuk menghidupkan kenangan? Terjaga saat malam, sama saja
membiarkan dirimu tersudut dalam gelapnya sepi. Dan sepi sekali lagi akan setia
menemanimu tenggelam bersama
kenangan-kenangan.
Terkadang aku membenci malam. Seperti malam ini, sempurna
sudah ia membuatku diselimuti kesedihan. Bersama hujan, ia tak hanya membasahi daun
yang kering, tapi ia juga memberikan tetesan-tetesan itu di hatiku. Memaksaku
mendengar rintik yang terus berubah, seolah ia mengerti betapa sendunya hati
saat ini. Aku ingin sekali berlari kepada hujan, menyamarkan tangis, membasuh
setiap luka dan kecewa..
Tidak. itu tak akan pernah
terjadi. Tak akan kubiarkan air mata ini jatuh untuk setiap kenangan yang
harusnya sudah pergi. Biarlah ia membekas saat ini. Tapi ini hanya soal waktu.
Aku tahu, segera akan kulupakan perasaan-perasaan itu. Aku akan menunggu
disini, menunggu hujan reda hingga sekali lagi kenangan itu akan hilang bersama
kepergiannya. Namun kemudian aku sadar bahwa aku telah mengatakannya berulang
kali, setiap hujan datang..
-saat dimana hujan tak kunjung reda-
Jumat, 13 Juni 2014
aku, kamu dan toples kaca
Kamu
tidak akan pernah bisa bersembunyi di dalam toples kaca milikku. Hei, ini bukan
tentang bagaimana hebatnya sebuah kaca menjaga diri agar tidak mudah pecah. Ingatkah
kamu, cahaya selalu berhasil menembus dinding toples kacaku, dan membuat semua
orang tahu apa yang telah aku simpan di dalamnya. Aku yakin bahkan tak satu
lubang pun kubiarkan melukainya, namun begitulah toples kacaku, ia ditakdirkan
tidak bisa membuat rahasia meski untuk dirinya sendiri. Kini kau memintaku
memenuhi setiap ruang kosong di dalamnya dengan air. Kau benar, air memiliki
nasib yang sama dengan toples kaca, ia tak pernah menyembunyikan apapun, air mengerti
sekali bagaimana rasanya tidak bisa menutupi perasaan hanya karena ia tidak
memiliki sekat. Sekat dimana tidak akan
pernah ada yang tahu tentang dirinya, karena itulah air tidak mungkin menyakiti
toples kacaku, mereka akan menjadi satu. Orang-orang akan mengira toples kaca
itu kosong, tidak akan menyangka ada air di dalamnya..
Tapi
tunggu, mengapa air panas yang kau tuang terus-menerus? Tidakkah kau tahu, air
panas akan membuat bulir-bulir kecil di luar dinding toples kacaku. Semua orang
akan tahu ada air di dalam toples kaca. Apakah kau ingin mereka menertawakannya
karena lagi-lagi ia tidak bisa memiliki rahasia? Kau bilang tidak akan
menyakitinya, lalu mengapa kau membiarkan waktu membantumu menghancurkan toples
kacaku? Ya, hanya soal waktu ia akan pecah karena panas itu telah melukainya, ia
tak lagi bisa menampung perasaan lainnya, dan ia tidak bisa lagi jatuh cinta. Toples
kacaku bukan sesuatu yang bisa dengan mudah kau tuang dan tumpahkan apapun di
dalamnya, sayang.. tidak sesederhana itu. Maka jika sampai saat ini kau masih
berpikir hal yang sama, cukup lupakan bahwa kau ingin ia tahu tentang bagaimana
beratnya selalu merindukan si toples kaca. Biarkan ia tetap menjadi toples kaca
kosong. Mungkin kau mengira selama ini ia kesepian, sendiri dalam
kekosongannya. Kau lupa bahwa udara selalu ada untuknya, selalu mengisi ruang
kosong milik toples kaca, dan tahukah kamu, toples kaca mengatakan kepadaku
bahwa ia jatuh cinta kepada udara, bukan air..
Langganan:
Postingan (Atom)