Pelajaran dari (lagi lagi) rekayasa bahan..
Jika hati itu seperti tembok yang tidak memiliki fase elastis,
ketika perlahan paku ditancapkan disana yang kemudian akan menancap secara
sempurna, dan suatu saat paku tersebut dicabut, akan meninggalkan bekas yang
tidak bisa kembali ke bentuk semula. Tidak ada toleransi sebesar 1% seperti karet
misalnya, menunjukkan bahwa hati itu telah mengalami deformasi plastis. Keadaan
dimana hati tidak bisa diperbaiki
lagi. ya itulah bentuk permanennya saat ini. Dan yang paling penting, paku
tersebut tidak bisa menancap di tempat yang sama sebanyak dua kali. Hati bukan seperti sebuah komposit yang bisa direkayasa. Bukan seperti polimer yang memiliki fase daur ulang. Bukan bahan yang bisa di-sintesis kapanpun. Maka hati-hatilah memperlakukannya.
0 komentar:
Posting Komentar