You only live once, but if you do it right, once is enough. really proud to be born as a muslimah :)

Kamis, 24 Oktober 2013

izinkan aku menunggu

salah satu dongeng yang saya ingat dari sebuah buku yang pernah saya baca, tentang kelapangan hati. membekas sekali bagaimana sebuah dongeng dapat mempengaruhi pemahaman seseorang.

seorang lelaki memutuskan pergi ke desa para sufi dengan tujuan ingin memahami banyak hal seputar kehidupan. dia bertanya kepada setiap penduduk yang ditemui, namun hasilnya nihil. mereka tidak bisa menjawab. hingga pada suatu pagi seseorang memberitahu kepada siapa pemuda ini bisa menemukan apa yang dicarinya.
bertemu dengan bapak tersebut, pemuda ini segera mengutarakan keganjilan di hatinya. tidak ada jawaban, malah bapak ini meyuruh si pemuda untuk membuat danau.
"buatlah sebuah danau yang besar hingga benda lain tak dapat mempengaruhi kejernihannya. aku akan memberimu waktu satu tahun".
dengan tidak mengerti pemuda ini tetap membuat danau seperti yang diperintahakan bapak tua. setahun berlalu, waktunya untuk menguji. si bapak datang dengan membawa sebuah tongkat kayu. lalu dipukulkan tongkat itu berkali kali ke tanah yang ada dalam danau sehingga air bercampur dengan tanah. seketika air dalam danau berubah menjadi keruh. hingga bapak tua memberikan waktu satu tahun lagi untuk si pemuda membuat danau yang lebih baik.
waktu yang dijanjikan pun datang. bapak tua memeriksa dengan tongkat seperti yang ia lakukan setahun yang lalu. namun tetap saja hasilnya, keruh.

tahun tahun yang lain diberikan kepada si pemuda agar ia mampu membuat danau yang benar-benar besar sehingga tidak mudah keruh. usia yang bertambah tidak menghalangi bapak tua untuk menepati janjinya. dengan tongkat yang biasa ia pakai, cepat ia memukulkan tongkatnya. namun kali ini ada yang berbeda. kejernihan air itu tidak berubah. rontokan tanah di pinggir danau tidak merubah apapun. hingga bapak tua merasakan tongkatnya menyentuh bagian paling dasar danau tersebut.

seperti danau itu. semakin dalam dan luas, tanah atau apapun tidak akan dapat merubah kejernihan airnya. seperti hati. jika lapang, tentu saja disakiti sebesar dan sebanyak apapun tak akan bisa membuatnya keruh. selalu berusahalah untuk membuat hati kita lapang. sehingga memaafkan pun terasa mudah. hingga dendam tak akan bisa bersemayam.

*bukan tentang siapa yang menunggu dan siapa yang ditunggu. ini tentang hati yang selalu memaafkan meski telah menunggu, walaupun hasilnya tak seperti yang kita inginkan. justru kita telah menang dapat memupuk kesabaran sampai akhir. my sweet moccachino.


0 komentar:

Posting Komentar

© jangan menghindar. hujan itu rahmat :), AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena