Setelah sempat vakum Dari dunia blog akhirnya saya kembali menemukan mood menulis yang sempat direnggut oleh "gastritis", aah tulisan ini nanti hanya sedikit luapan perasaan dari nona muda yang sedang rindu (halah).
Saya mulai mengutak-atik smartphone hasil meminjam (paksa) dari seseorang, entah mengapa saya tidak terlalu tertarik dengan isinya karena memang handphone yang baru akan menginjak usia 2 minggu itu masih kosong. Sampai akhirnya saya dengan terpaksa harus membuka email si empunya untuk keperluan instalasi software. Isinya standard lah, update blog dari beberapa blog yang dia ikuti sampai file yang berisi tugas-tugas. Entah mengapa saya jadi penasaran dengan postingan terbaru yang dikirim ke inbox pemilik email. Saya buka dan baca dengan seksama. Saya tahu benar siapa pemilik akun blog ini, yang pasti tulisan tidak ditujukan untuk saya, tapi entah kenapa rasanya seperti tertusuk tiba-tiba (sakitnya ituloh disini, sambil nunjuk hati, eaa). Bukan tersinggung atau seperti apa, tapi tulisan itu juga telah menjadi pengingat untuk diri saya sendiri (kapan-kapan saya sertakan link postingannya). Aaah, kemana saja aku selama ini, ternyata terlalu lama berada di dalam gua. Selesai dengan itu, saya kembali melanjutkan ke-kepo-an ini. Menarik scroll kebawah, membuka satu persatu email yang membuat saya penasaran, sambil menerka-nerka kenapa saya tidak pernah tahu tentang hal-hal ini. Mulai dari artikel yang ia kirimkan ke salah satu media online dengan kategori tulisan yang daridulu saya tidak bisa memaksakan diri. untuk tertarik, ya, sebuah artikel bertemakan pemikiran. Saya selalu saja tidak bisa mengimbangi selera buku yang ia sukai, terlalu berat untuk saya, ah biarkan saja kami memang jauh berbeda. Sampai dengan email dari beberapa orang yang akhirnya bisa menjawab pertanyaan saya selama ini. Kemudian saya tersenyum, sepertinya saya sedang jatuh cinta (dalam arti yang berbeda). Saya jatuh cinta pada sikap tidak terus-terang itu, menyimpan semua bak kejutan yang sengaja dikumpulkan agar menjadi sangat indah pada akhir pertunjukan. Ketika saya pertanyakan satu hal, ia akan menjawabnya dengan penjelasan yang tak pernah saya duga sebelumnya, ya, sebuah kembang api penutup festival lampion, haha perumpamaan yang terlalu bagus sepertinya. Tapi memang begitu adanya, semua kejutan disimpan sampai waktunya tiba. Seperti perasaan ini, yang memang harus disimpan sampai waktu menjemput. Itulah yang disebut pada waktunya :)
Read More
Saya mulai mengutak-atik smartphone hasil meminjam (paksa) dari seseorang, entah mengapa saya tidak terlalu tertarik dengan isinya karena memang handphone yang baru akan menginjak usia 2 minggu itu masih kosong. Sampai akhirnya saya dengan terpaksa harus membuka email si empunya untuk keperluan instalasi software. Isinya standard lah, update blog dari beberapa blog yang dia ikuti sampai file yang berisi tugas-tugas. Entah mengapa saya jadi penasaran dengan postingan terbaru yang dikirim ke inbox pemilik email. Saya buka dan baca dengan seksama. Saya tahu benar siapa pemilik akun blog ini, yang pasti tulisan tidak ditujukan untuk saya, tapi entah kenapa rasanya seperti tertusuk tiba-tiba (sakitnya ituloh disini, sambil nunjuk hati, eaa). Bukan tersinggung atau seperti apa, tapi tulisan itu juga telah menjadi pengingat untuk diri saya sendiri (kapan-kapan saya sertakan link postingannya). Aaah, kemana saja aku selama ini, ternyata terlalu lama berada di dalam gua. Selesai dengan itu, saya kembali melanjutkan ke-kepo-an ini. Menarik scroll kebawah, membuka satu persatu email yang membuat saya penasaran, sambil menerka-nerka kenapa saya tidak pernah tahu tentang hal-hal ini. Mulai dari artikel yang ia kirimkan ke salah satu media online dengan kategori tulisan yang daridulu saya tidak bisa memaksakan diri. untuk tertarik, ya, sebuah artikel bertemakan pemikiran. Saya selalu saja tidak bisa mengimbangi selera buku yang ia sukai, terlalu berat untuk saya, ah biarkan saja kami memang jauh berbeda. Sampai dengan email dari beberapa orang yang akhirnya bisa menjawab pertanyaan saya selama ini. Kemudian saya tersenyum, sepertinya saya sedang jatuh cinta (dalam arti yang berbeda). Saya jatuh cinta pada sikap tidak terus-terang itu, menyimpan semua bak kejutan yang sengaja dikumpulkan agar menjadi sangat indah pada akhir pertunjukan. Ketika saya pertanyakan satu hal, ia akan menjawabnya dengan penjelasan yang tak pernah saya duga sebelumnya, ya, sebuah kembang api penutup festival lampion, haha perumpamaan yang terlalu bagus sepertinya. Tapi memang begitu adanya, semua kejutan disimpan sampai waktunya tiba. Seperti perasaan ini, yang memang harus disimpan sampai waktu menjemput. Itulah yang disebut pada waktunya :)